Arsip Blog

Selasa, 30 November 2010

Warga Tengger Masih Aman Ancaman Gas Beracun

 


Probolinggo (beritajatim.com) - Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL-PPM) Kementerian Kesehatan Senin (29/11/2010) melakukan penelitian terhadap kandungan gas di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo.

Hal ini menyusul terjadinya erupsi Gunung Bromo yang terus berlangsung.

Kandungan gas yang diteliti di Cemorolawang ini, yakni gas O2, SO2,
NH3, dan Nitrogen Oksida. Untuk meneliti kandungan gas, digunakan alat High Volume Air Sample (HVS).

Selain meneliti di Probolinggo, BBTKL-PPM juga telah meneliti kandungan gas di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang dan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Pasuruan.

Petugas BBTKL-PPM Yunianto Sugeng Wibowo mengatakan, dari hasil
penelitian sejauh ini kandungan gas di ketiga daerah tersebut masih
dalam ambang batas normal.

Karenanya, meski hingga saat ini erupsi minor Gunung Bromo terus terjadi. Namun, warga suku Tengger dinilai masih aman walau setiap hari menghirup udara di sekitar kawasan gunung ini.

“Masih dalam ambang batas normal, kandungan gasnya. Jadi, warga masih aman berada disini. Tetapi, kalau melebihi ambang batas ya berbahaya bagi kesehatan. Bahkan, kalau sampai terlalu banyak menghirupnya, sama dengan menghirup racun dan mungkin bisa mematikan” kata Yunianto Sugeng Wibowo, Petugas BBTKL-PPM saat meneliti kandungan gas di Cemorolawang kepada wartawan.

Selain meneliti kandungan gas dalam udara, BBTKL-PPM juga meneliti
kandungan debu dengan alat PM ten, yakni alat pengukur debu jatuhan.
"Debu disini juga ikut kita teliti, setelah adanya erupsi yang terjadi
pada Gunung Bromo. Seberapa besar kandungan di dalamnya, apakah masih dalam batas normal atau tidak,” imbuhnya.[bec/ted]

Sumber: http://beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2010-11-29/85336/Warga_Tengger_Masih_Aman_Ancaman_Gas_Beracun

0 komentar: